Monday, August 10, 2009

Nyoman Pujawan

Rangkaian seleksi tingkat internal kampus mengantarkan Nyoman Pujawan sebagai wakil ITS dalam kompetisi yang digelar di Jakarta 27-30 Juli lalu. Pengaplikasian Tri Dharma pendidikan menjadi kriteria para juri untuk menentukan siapa saja yang berhak melaju ke babak selanjutnya.

Dari sisi keaktifan dalam bidang pendidikan, Nyoman tampak meyakinkan dengan aktivitas mengajarnya selama ini, termasuk menghasilkan dua buah buku dan teaching case. Dari sisi publikasi ilmiah dalam tiga tahun terakhir pria kelahiran Bangli ini juga tampil meyakinkan dengan cukup banyaknya publikasi jurnal ilmiahnya.

Pada poin Tri Dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, Nyoman baru merasa kurang yakin. Menurutnya ia kekurangan bukti untuk menunjukkan dirinya aktif dalam berbagai pelatihan. “Terkadang materi yang disampaikan dalam pelatihan untuk masyarakat umum sangat banyak sehingga tidak mungkin saya sertakan semua dalam berkas penjurian,” ujarnya.

Namun unsur penunjang lainnya tampaknya cukup memberi andil besar sehingga dirinya berhasil lolos ke babak final. “Unsur penunjang tersebut adalah saya aktif dalam asosiasi profesi dan beberapa kali menjadi panitia konferensi internasional,” jelasnya.

Prof. Nyoman Pujawan telah mempublikasikan beberapa buku yang diterbitkan secara nasional. Buku-buku terbitan Prof. Nyoman, antara lain Buku Ekonomi Teknik yang dijadikan buku wajib pada bidang ilmu teknik di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Disamping itu Prof. Pujawan juga menerbitkan buku yang berjudul "Supply Chain Management" yang memang menjadi bidang keahlian beliau.

Bersaing dengan 81 orang wakil dari berbagai PTN dan PTS se-Indonesia, suami Mahendrawathi ini berhasil memukau para juri hingga masuk ke dalam lima belas besar nasional. Dalam babak final untuk mencari tiga besar, para dosen berprestasi ini dituntut untuk mempresentasikan karya ilmiahnya. Nyoman memilih mempresentasikan Schedule Instability in Manufacturing Companies from Internal Production System to Supply Chain Context.

Ini adalah problem mendasar dalam bidang industri saat jadwal produksi dalam suatu pabrik berubah-ubah. Dampak ketidakteraturan jadwal ini adalah inefisiensi dan membengkaknya biaya. Kebanyakan penelitian lain membahas penyelesain masalah ini dari sisi internal, tetapi Nyoman tidak berpendapat demikian.

Menurutnya jadwal produksi yang berubah-ubah sebagian besar berasal dari faktor eksternal, contohnya pelanggan yang mendadak mengurangi pesanan atau mengubah jenis barang yang dipesan. Dengan menggunakan metode supply chain ia berhasil menemukan penyelesaian masalah ini dengan lebih efektif. Menambah nilai plus, dosen kelahiran 7 Januari 1969 ini sebelumnya telah menulis tujuh publikasi internasional untuk masalah schedule instability tersebut. “Mungkin juri juga melihat dari konsistensi itu,”imbuhnya.

Kini Nyoman Pujawan bisa memetik hasil manis dari kerja kerasnya bertahun-tahun. Untuk mempublikasikan jurnal internasional ataupun dipercaya sebagai editornya tentunya tidak melalui proses dalam hitungan hari. Menanggapi penghargaan yang telah diraihnya, ia mengaku mengucap syukur. “Gelar ini menunjukkan kita dihargai,” tegasnya. Menurutnya tidak ada paksaan bagi dosen untuk menulis jurnal, tetapi paling tidak dengan adanya penghargaan Dosen Berprestasi ini, dosen bisa bekerja lebih semangat.(tyz/bah)

No comments:

Post a Comment